Selasa, 08 September 2015

Akhirnya Aku Moveon 😳

Seseorang bisa saja jenuh, dan memutuskan untuk menghapus semua yang bahkan tidak bersalah dan bukan penyebab kejenuhan itu. Seperti aku, akhirnya aku kembali kangen nge-blog setelah sekian bulan sama sekali tidak pernah menulis apapun. Blog yang pernah ada sejak tahun 2011pun sudah kuhapus, dan ternyata tidak bisa dikembalikan lagi. Sekarang aku harus memulai lagi dari nol. Inilah tulisan pertamaku...


Tiba-tiba kangen tulisanku, kangen apa yang pernah kutulis selama empat tahun terakhir ini. Tentang kapan aku mulai jatuh cinta, galau, kuliah, wisuda, jadi jobseeker, mulai kerja, diklat dan jadi pekerja tetap. Resume perjalananku mulai dari kuliah di Jakarta sampai saat ini kerja di Bogor.


Di Bogor baru merasakan pertama kalinya jadi anak kos, pindah kos, ngontrak rumah. Meskipun butuh berbulan-bulan lamanya untuk memutuskan moveon dari kos yang lama.


Akhirnya tiba juga saat dimana aku berani memutuskan untuk pindah, setelah mengumpulkan keberanian yang sudah disusun sejak enam bulan yang lalu. Banyak pertimbangan, terutama karena ibu kos sudah cukup tua dan penghasilan keuangan hanya dari uang kos bulananku ditambah hasil jualan nasi uduk yang tidak seberapa setiap harinya. Disisi lain aku butuh tempat tinggal yang lebih nyaman, terjangkau, lebih dekat dengan tempat bekerjaku. Aku butuh kamar yang atapnya tidak bocor saat hujan, dan tidak ada ulat saat musim alpukat. Aku butuh teman ngobrol saat aku kesepian, aku butuh teman untuk menghabiskan masakan dan makanan yang ada.


Sudah hampir dua tahun, iya hampir dua tahun si ibu Eci (bu kos) mau menampungku, aku sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Aku tidak perlu merasa khawatir dengan jemuran bajuku saat aku bekerja. Setiap pulang kerja, baju jemuranku sudah tertata rapi di atas kursi reot di dalam ruang tamu. Menutupkan jendela kamarku saat aku pulang dines kemaleman. Ahh pokoknya kebaikan hatinya susah buat aku moveon.


Kebetulan teman kerjaku, Rovah (aku panggil dia Ropah) ngontrak rumah di dekat RS tempat kami bekerja. Kebetulan juga dia tinggal sendiri di rumah yang cukup besar buat ditempati sendirian, karena beberapa teman yang pernah tinggal resign dari kerjaan. Ada satu kamar kosong yang akhirnya sekarang menjadi kamarku.


31 Agustus 2015
Aku mulai menempati rumah 🏠 pengadilan, sebut saja begitu. Sejak di Bogor, aku bahkan tidak pernah tau alamat tinggalku. Karena rumah yang kutempati sekarang dekat dengan pengadilan, maka kusebut saja rumah pengadilan.


Sudah mau dua minggu aku ada di 🏠 ini. Nafsu makanku bertambah berlipat kali, bisa jadi karena aku bahagia punya teman, atau karena minum vitamin akhir-akhir ini. Meskipun tinggal satu atap, ternyata kami jarang sekali ngobrol. Setiap pulang kerja, masuk kamar masing-masing, ketemu lagi besoknya saat mau berangkat kerja. Kebetulan sekali jadwal dines kami (aku &Ropah) sama, jadi kemungkinan dalam satu bulan ini ada barengan melewati jalan kuburan sepi dan pangkalan taksi.


Hari ini, pagi-pagi ropah masak nasi.. Aku masih males-malesan di atas kasur, aku dengar suara mencuci beras. Sepertinya Ropah mau ada acara, tumben memintaku memandu masak. Hari ini masih ada cumi kering beberapa ekor, kentang beberapa buah, dan masih ada bumbu (cabe bawang) meski sedikit.
Sambil ngutak-atik blog ini, Ropah tanya-tanya dari dapur "Cumi, kentang, cabe, bawang diapain?" Kami saling berteriak, dia nanya - aku jawab. Pas sudah matang, barulah aku cicipin.


Selamat Ropah berhasil memasak cumi kentang yang enaaaakk banget 👍
Tidak lama setelah itu, ada yang jemput mau pergi.... Yah belum sempat makan bareng, 😪 tidur 💤 lagilah...